Saturday, December 17, 2011

Darimana Datangnya Ide?

Apa itu ide? Ide merupakan gagasan yang timbul sebagai hasil dari proses berpikir kreatif. Artinya, sebuah ide hanya bisa muncul saat kita keluar dari rutinitas berpikir yang itu-itu saja. Istilah kerennya adalah thinking out of the box. Berpikir kreatif dimulai dengan sikap kita yang rajin mengamati keadaan sekeliling. Anda bisa mengamati perilaku konsumen, strategi perusahaan lain baik di industri yang sama ataupun berbeda, dan juga membiasakan diri membaca buku atau melihat film yang inspiratif. Seringkali dari sana timbul ide untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Bagaimana Cara Mendapatkan Ide? Tidak ada orang yang tahu darimana datangnya sebuah ide. Yang sering kita alami justru ide seperti datang sendiri dari langit saat otak kita sedang rileks dan berhenti berpikir. Kalau kita perhatikan, ada beberapa orang yang sepertinya tidak pernah kehabisan ide. Sementara orang-orang lain terlihat kesulitan untuk mendapatkan ide. Sebetulnya apa yang menyebabkannya? Satu hal yang membuat mereka istimewa adalah kenyataan bahwa mereka tahu kalau ide itu ada dimana-mana. Mereka tahu bagaimana cara menemukannya dengan mudah. Sementara orang lain menganggap ide itu sulit ditemukan sehingga mereka pun tidak pernah mendapatkan ide. Pikiran dan badan Anda memiliki keajaiban. Ketika Anda mengatakan “tidak bisa” di pikiran, Anda akan menghadapai situasi sulit. Sebaliknya sewaktu Anda bilang “saya bisa”, niscaya Anda menemukan kemudahan dimana-mana Untuk mendapatkan ide kita menggunakan prinsip yang sama. Katakan pada diri Anda sendiri bahwa ide seperti air hujan yang melimpah ruah di angkasa. Katakan setiap hari. Sampai akhirnya Anda hidup dengan citra diri yang Anda ciptakan sendiri. Saat Anda tidak bisa menemukan ide, bersikaplah rileks. Anda tahu bahwa ide selalu ada di luar sana dan satu saat Anda akan menemukannya. Sebuah ide bisa saja merupakan gabungan dua hal yang belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Contohnya kompor dan gas. Seseorang mempunyai ide untuk membuat kompor yang bisa dinyalakan dengan gas, jadilah kompor gas. Sesuatu yang baru bukan? Sebuah ide tidak harus radikal. Bila Anda jeli, Anda bisa menambahkan satu komponen baru pada komponen yang sudah ada. Jadilah ia barang baru. Di Amerika Serikat tahun 1940 telah terdaftar 1200 paten untuk aneka ragam kawat berduri. Bayangkan. Puluhan tahun silam saja sudah banyak penemuan ide yang dipatenkan hanya untuk suatu produk sederhana. Jangan khawatir soal waktu. Ide bisa datang tidak tergantung waktu atau tempat. Anda bisa saja sedang mandi di pancuran, tiba-tiba datang sebuah ide. Atau Anda sedang jogging di taman, tanpa disangka muncul solusi untuk persoalan di kantor. Banyak cerita yang kita dengar tentang orang-orang yang tiba-tiba memperoleh ilham justru disaat mereka tidak sedang berharap. Mendapatkan ide sangat erat hubungannya dengan keyakinan Anda terhadap keberadaan ide. Dan terutama keyakinan Anda terhadap diri Anda sendiri.

Mendapatkan Karyawan Bintang

Banyak para pemimpin yang frustasi ketika mencoba mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam perusahaannya. Mereka senantiasa mendapat karyawan yang buruk, kurang berkualitas, tidak bisa diandalkan dan sifat negatif lainnya. Menariknya, meski sudah sering keluar masuk karyawan baru, para pemimpin itu tetap tidak mendapatkan karyawan bintang seperti yang mereka inginkan. Jangan-jangan bukannya mereka tidak mendapat bibit yang potensial, melainkan mereka yang tidak bisa mengembangkan SDM yang potential sehingga mereka akhirnya mandul dan tidak punya kualitas unggul. Artikel pengembangan diri dan SDM Dale Carnegie telah memperkerjakan banyak karyawan bintang. Bahkan, 43 orang dari antaranya akhirnya menjadi jutawan! Bagaimana resep Carnegie mendapatkan karyawan-karyawan bintang seperti itu? Ternyata orang-orang yang bekerja pada Carnegie pada mulanya juga adalah karyawan biasa, namun setelah bertahun-tahun bekerja akhirnya menjadi karyawan bintang dan menjadi jutawan. Mengapa bisa demikian? Dale Carnegie berkata, “Manusia mengembangkan dengan cara yang sama seperti orang menambang emas. Sekian ton tanah harus dibuang untuk mendapatkan satu ons emas. Padahal Anda tidak pergi ke tambang emas untuk mencari tanah bukan? Anda pergi ke tambang emas untuk mencari emas.” Apa artinya? Apa yang Anda cari itulah yang Anda dapat! Jika kita fokus pada kekurangan atau kelemahan dari karyawan kita, maka itulah yang kita dapat. Namun, jika kita mau fokus pada kelebihan, keunggulan, dan potensi yang dimiliki, maka itu juga yang kita dapat! Jika sampai hari ini kita masih belum menemukan karyawan bintang, bisa jadi karena kita belum menemukan ‘emas’ didalam diri mereka. Lihatlah yang baik, carilah yang baik, galilah potensi yang dimilikinya sehingga hal tersebut menjadi kekuatan dan keunggulan. Singkirkan tanahnya, bukan orangnya dan carilah emas. Itulah cara yang efektif untuk mendapat karyawan bintang. “Kita pergi ke tambang emas untuk mencari emas, bukan tanah. Singkirkan yang buruk dan carilah yang baik.”

Tetap semangat seperti mula-mula

Seorang pemuda desa melamar pekerjaan sebagai Cleaning Service di sebuah perusahaan. Setelah diterima, pemuda yang memang punya tekad kuat untuk bekerja ini selalu mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepadanya. Tidak ada tugas yang dikerjakan setengah hati. Sang manajer yang melihat cara kerjanya pun terkagum dan mengangkatnya menjadi kepala Cleaning Service di perusahaan itu. Artikel pengembangan diri Pemuda itu tetap bekerja dengan giat sehingga kemudian ia kembali mendapat promosi menjadi pengelola keuangan di tempat itu. Satu kali ia mendapat tugas untuk menyetor satu tas uang ke bank. Saat ia kembali dari Bank, pekerja lain melihat tas yang ia bawa tadi masih terlihat berisi. Hal ini mengundang kecurigaan pekerja lain yang kemudian melaporkannya kepada sang manager. Mereka berpikir pastilah pemuda itu mengkorupsi uangnya. Sang manajer segera memanggil pemuda itu untuk dimintai keterangannya. “Saya membawa uang di dalam tas dan sudah saya setor semua ke bank. Dan sepulang dari bank, memang benar tas itu tidak kosong. Ini karena isinya adalah pakaian yang saya pakai waktu pertama kali bekerja sebagai cleaning service di tempat ini. Saya selalu membawanya agar selalu bersemangat bekerja.” jawab pemuda itu memberikan penjelasan kepada sang manajer. “Isinya adalah pakaian yang saya pakai waktu pertama kali bekerja sebagai cleaning service di tempat ini. Saya selalu membawanya agar selalu bersemangat bekerja.” Bagaimana dengan Anda saat ini? Masih ingatkan Anda saat-saat pertama diterima masuk kerja, atau saat-saat awal merintis sebuah usaha? Betapa semangatnya Anda saat itu? Apakah semangat Anda kini masih sama seperti saat-saat awal tersebut? Usaha yang maksimal sangat ditentukan oleh seberapa besar semangat dan antusiasme kita. Kadang oleh karena satu atau lain hal dapat mempengaruhi semangat kita. Kena PHK, terjadi pergantian pimpinan, pindah lokasi kerja, pelanggan yang menurun, kerugian materiil hingga kebosanan kerja dapat membuat semangat kita menurun. Apakah Anda masih menyimpan SMS, surat/email waktu Anda baru diterima kerja? Cobalah buka untuk mengingat kembali betapa semangat dan bahagianya Anda saat itu. Apakah Anda masih menyimpan desain awal proposal bisnis Anda? Ingat kembali saat Anda begitu semangatnya membuat project bisnis tersebut. Ingatlah pada “cinta mula-mula”. Ya, seperti saat-saat pertama Anda jatuh cinta. Jaga semangat Anda jangan sampai padam, karena semangat ibarat bensin yang mentenagai kita untuk terus berjalan dan berkarya. TETAP SEMANGAT! Belum ada artikel terkait. Pengembangan Diri

Mengembangkan Sikap Optimis Sepanjang Waktu

Semua orang ingin sehat secara fisik. Juga ingin sehat secara mental. Ukuran sejati dari “kesehatan mental” adalah seberapa optimis pandangan Anda tentang diri Anda dan kehidupan Anda. Pelajari bagaimana mengontrol pikiran Anda dengan cara yang sangat khusus sehingga Anda merasa hebat tentang diri Anda dan kondisi Anda, tidak peduli apa yang sedang terjadi. Artikel pengembangan diri 1. Kontrol Reaksi Anda Ada tiga perbedaan di dalam reaksi orang yang optimis dan pesimis. Perbedaan pertama adalah orang optimis melihat kemunduran sebagai sesuatu yang bersifat sementara, sedangkan pesimis melihatnya sebagai sesuatu yang permanen. Orang optimis melihat suatu peristiwa malang, seperti order yang menurun atau penjualan yang gagal, sebagai peristiwa temporer, sesuatu yang muncul sementara waktu namun tidak memiliki dampak pada masa depan. Orang pesimis, di sisi lain, melihat kejadian negatif sebagai hal yang permanen, atau bagian dari kehidupan dan takdir. 2. Isolasi Insiden Perbedaan kedua antara orang optimis dan pesimis adalah orang optimis melihat kesulitan hanya sebagai sesuatu yang spesifik, sedangkan pesimis melihatnya sebagai sesuatu yang berhubungan. Maksudnya apabila terjadi suatu kesalahan, orang optimis melihat peristiwa tersebut sebagai sebuah insiden yang terpisah atau tidak terkoneksi dengan hal-hal lain yang terjadi dalam hidupnya. Hanya terjadi di satu sisi kehidupan, tidak perlu membesar-besarkan ke hal-hal lainnya. 3. Kemunduran itu bersifat Sementara Jika suatu waktu apa yang Anda rencanakan ternyata gagal terwujud dan Anda kemudian sempat menganggap kejadian itu sebagai ketidakberuntungan, namun setelahnya menganggap kegagalan tadi hanya sebuah event yang memang wajar sesekali terjadi dalam perjalanan hidup dan bisnis, maka Anda sedang bereaksi seperti seorang optimis. Orang pesimis, di sisi lain, melihat kegagalan atau kekecewaan sebagai sesuatu yang dalam, menganggapnya sebagai suatu indikasi adanya masalah atau kekurangan yang meliputi segala bidang kehidupan mereka. 4. Don’t Take Failure Personally Perbedaan ketiga antara orang optimis dan pesimis adalah orang optimis melihat peristiwa/kejadian sebagai faktor eksternal, sedangkan pesimis menginterpretasikan peristiwa sebagai hal yang pribadi. Ketika terjadi kemunduran, orang optimis akan cenderung melihat kemunduran sebagai akibat dari faktor eksternal yang berada diluar kendali. Misalnya, jika orang optimis mobilnya disalib secara tidak sopan dijalan, bukannya marah atau kesal, ia hanya akan menurunkan tingkat kepentingan kejadian tersebut dengan mengatakan sesuatu seperti, “Oh, mungkin orang tadi sedang buru-buru atau baru mengalami hari buruk.” Orang pesimis di sisi lain, memiliki kecenderungan untuk mengambil segala sesuatu secara pribadi. Jika orang pesimis disalib kendaraannya waktu dijalan, ia akan bereaksi seolah-olah pengemudi lain telah sengaja bertindak untuk memancing kemarahan dan membuatnya frustrasi. 5. Tetap Tenang dan Ojektif Ciri dari pribadi yang sepenuhnya dewasa, sepenuhnya dalam kendali, dan pandai dalam aktualisasi diri adalah kemampuan untuk bersikap objektif dan tidak mudah emosional ketika terjebak dalam badai yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang superior memiliki kemampuan untuk terus berbicara kepada dirinya sendiri dalam bentuk yang positif dan optimis, menjaga pikirannya tetap tenang, jelas dan benar di bawah kendali. Pribadi yang matang biasanya lebih rileks dan sadar, serta mampu melihat peristiwa dengan lebih realistis dan tidak mudah emosi daripada pribadi yang belum dewasa. Maka itulah, orang dewasa memiliki tingkat kepekaan dan pengaruh yang jauh lebih tinggi terhadap lingkungannya, serta lebih kecil kemungkinannya untuk marah, merasa kesal, atau terganggu. Orang yang superior memiliki kemampuan untuk terus berbicara kepada dirinya sendiri dalam bentuk yang positif dan optimis, menjaga pikirannya tetap tenang, jelas dan benar di bawah kendali. Pribadi yang matang biasanya lebih rileks dan sadar, serta mampu melihat peristiwa dengan lebih realistis dan tidak mudah emosi daripada pribadi yang belum dewasa. 6. Ambil Jarak Pandanglah kemunduran yang Anda alami sebagai sesuatu yang bersifat sementara, spesifik dan eksternal. Lihatlah situasi negatif sebagai suatu peristiwa tunggal yang tidak berhubungan dengan peristiwa-peristiwa lainnya, sebagai hal yang disebabkan faktor-faktor di mana Anda hanya memiliki sedikit kontrol terhadapnya (faktor alam). Anda harus menolak menganggap kemunduran yang Anda alami sebagai suatu hal yang permanen, apalagi sebagai tanda dari ketidakmampuan pribadi yang menyebabkan Anda kurang percaya diri untuk menghadapi tantangan kedepan. Putuskanlah untuk menjadi orang yang optimis, tidak peduli apa yang terjadi. Anda mungkin tidak mampu mencegah peristiwa negatif terjadi, tetapi Anda dapat mengendalikan cara Anda bereaksi terhadapnya. 7. Latih Pikiran Anda Di sini tersedia 3 tiga tindakan yang dapat Anda segera ambil untuk mengembangkan pikiran optimis kedalam bentuk tindakan: Pertama, ingatkan diri Anda terus-menerus bahwa kemunduran bersifat sementara, mereka akan segera menjadi masa lalu Anda dan tidak seserius yang Anda pikirkan (jangan lebay). Kedua, pandanglah setiap masalah sebagai sebuah peristiwa spesifik, yang tidak terhubung ke peristiwa lainnya serta tidak menunjukkan pola apapun soal diri Anda. Berhentilah memusingkan kemunduran / kegagalan dan lanjutkanlah kehidupan Anda. Ketiga, apabila muncul masalah, biasanya mereka juga diakibatkan oleh berbagai peristiwa eksternal. Katakanlah kepada diri Anda sendiri, “Apabila tidak dapat diperbaiki harus ditabahkan.” Belajarlah untuk melepaskan dan tetap fokus pada tujuan Anda. gelas setengah terisi Semoga artikel mengembangkan sikap optimis ini bermanfaat bagi Anda. Belum ada artikel terkait.